Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 08:53:32【Resep Pembaca】123 orang sudah membaca
PerkenalanSekretaris Daerah (Sekda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti. ANTARA/Luqman HakimMudah-mudahan dengan s

Mudah-mudahan dengan surat dari Kementerian Kesehatan ini memantapkan lagi teman-teman dari Dinas Kesehatan untuk memproses
Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Minggu kemarin itu tiga, baru tiga, ya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin.
Ni Made menyebut saat ini tercatat sekitar 165 SPPG yang terbentuk di DIY dari target sekitar 200-an.
Hambatan utama penerbitan SLHS berada pada penyesuaian aturan, kata dia, karena sempat ada perbedaan ketentuan mengenai kewajiban Nomor Induk Berusaha (NIB) dalam proses pengurusannya.
Menurut dia, Pemprov DIY telah meminta kejelasan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui surat yang ditembuskan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca juga: BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November
Melalui pertemuan virtual, menurut Ni Made, Kemenkes RI kemudian menjelaskan bahwa SPPG bukan badan usaha sehingga ngak memerlukan NIB.
"Pada prinsipnya SPPG itu disamakan dengan bukan satu usaha, tapi layanan seperti puskesmas dan lain-lain, sehingga ngak perlu pakai NIB," ucap dia.
Menurut Ni Made, ketentuan tersebut telah ditegaskan melalui regulasi Kemenkes, yakni Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 11 Tahun 2025 yang menjadi dasar pemrosesan SLHS secara manual oleh Dinas Kesehatan di daerah.
"Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes tadi untuk proses melalui manual, melalui Dinkes. Jadi ngak lewat OSS (Online Single Submission) dan telah masuk dalam substansi Perpres MBG," ujarnya.
Dia berharap kepastian dari pemerintah pusat mengenai mekanisme perizinan tersebut dapat mempercepat pemrosesan SLHS bagi SPPG di DIY.
"Mudah-mudahan dengan surat dari Kementerian Kesehatan ini memantapkan lagi teman-teman dari Dinas Kesehatan untuk memproses," katanya.
Baca juga: Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
Selain soal regulasi, lanjut Ni Made, Pemprov DIY juga memperhatikan aspek keamanan pangan menyusul adanya kasus keracunan pada pelaksanaan Program MBG di beberapa wilayah provinsi ini.
Dia menyebut pemda terus berkoordinasi dengan satgas kabupaten/kota untuk mencegah kejadian serupa.
Menurut dia, sebagian relawan di SPPG juga menangani proses penjamahan makanan, sehingga sertifikasi dan keberlanjutan tugas mereka perlu diperhatikan.
Setiap SPPG di DIY memiliki tiga tenaga tetap dan puluhan relawan harian untuk kegiatan di dapur atau sekitar 40 orang.
"Mereka itu relawan, dibayarnya per hari. Sekarang siapa yang menjamin ketika bicara penjamah makanan (harus) sertifikasi, kalau dia dikontrak sehari-sehari?" ujarnya.
Baca juga: BGN sebut 690 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi telah miliki SLHS
Suka(76)
Sebelumnya: UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
Selanjutnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Artikel Terkait
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025

Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit

Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global

Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP